Lebih enak zaman dulu apa zaman sekarang dalam hal memilih makanan? Mungkin lebih enak zaman sekarang kali ya, karena dulu kayanya masih repot harus masak dulu kalau mau makan.
Beda dengan sekarang, kalau lagi males masak dan lapar yang telah menggebu-gebu, tinggal pergi keluar untuk beli atau malah tinggal pesan makanan yang kita inginkan via aplikasi ternama, beres. Enaknya ya zaman sekarang.
Beda dengan sekarang, kalau lagi males masak dan lapar yang telah menggebu-gebu, tinggal pergi keluar untuk beli atau malah tinggal pesan makanan yang kita inginkan via aplikasi ternama, beres. Enaknya ya zaman sekarang.
Zaman sekarang, makanan instan dan makanan siap saji pun sudah tidak sulit lagi ditemukan. Tinggal pilih, kelar deh lapernya. Murah, cepat, enak dan kenyang. Urusan sehat ga sehat mah belakangan deh kalau sudah laper.
Zaman sekarang pun, makanan bayi sudah banyak yang instan dan mudah dicari - tinggal seduh, jadi deh. Tapi kalau untuk bayi, apakah rela kalau terus-terusan dikasih makanan instan? Kita aja ga mau kan kalau setiap hari makan makanan instan.
Padahal, bayi adalah fasenya untuk tumbuh kembang. Dan agar tumbuh kembangnya optimal, tubuh bayi harus sehat. Kalau makanannya saja kurang sehat, apa bayi akan sehat? kalau bayinya tidak sehat, bagaimana tumbuh kembangnya?
Padahal, bayi adalah fasenya untuk tumbuh kembang. Dan agar tumbuh kembangnya optimal, tubuh bayi harus sehat. Kalau makanannya saja kurang sehat, apa bayi akan sehat? kalau bayinya tidak sehat, bagaimana tumbuh kembangnya?
Seperti di tulisan sebelumnya bahwa gizi terbaik berawal dari rumah. Begitu juga dengan makanan bayi. Makanan pendamping asi yang terbaik berawal dari rumah.
Makanan pendamping asi yang baik adalah yang mencakup beberapa hal :
1. Menggunakan produk lokal dan terjangkau
Menurut who, makanan yang baik adalah makanan yang dipilih dari produk lokal yang terjangkau serta mudah ditemukan. Sekarang sudah banyak bahan makanan yang diimpor dari berbagai negara. Padahal produk lokal tidak kalah bagus dari impor. Selain harganya terjangkau, memilih produk lokal juga menjadi salah satu cara untuk membudidayakan tanaman lokal dan mensejahterakan petani pribumi.
Mpasi yang baik juga harus menggunakan bahan-bahan yang bebas dari patogen dan zat kimia yang berbahaya, juga yang aman dari tulang-tulang ikan serta benda-benda keras yang dapat menyebabkan bayi tersedak.
3. Lengkap mikro dan makro nutriennya
Memiliki kandungan zat gizi yang lengkap seperti vitamin A, zat besi, zinc, kalsium, vitamin c, asam folat dll. Baik zat gizi yang sedikit dibutuhkan tubuh bayi atau yang banyak dibutuhkan tubuh bayi. Cobakan semua bahan makanan, karena tidak ada makanan dewa yang dapat mencukupi semuanya.
Pilih bahan makanan yang disukai anak. Jika anak tidak menyukai bahan makanan tertentu, bisa diganti dengan bahan makanan lain yang memiliki kandungan zat gizi yang sama agar kebutuhan nutrisinya tetap terpenuhi.
Membuat mpasi dengan tekstur dan konsistensi yang sesuai usianya, memudahkan anak untuk memakannya. Anak kenyang, ibu pun tenang.
Memasak makanan bayi tidak perlu repot seperti masak makanan keluarga seperti biasanya. Cara paling sederhananya, cukup dengan kukus/rebus lalu atur tekstur sesuai usianya.
Menggunakan bumbu-bumbu secukupnya dan seperlunya. Jika dirasa tidak perlu, jangan ditambahkan. Karna indra perasa bayi berbeda dengan orang dewasa.
Sumber : laman twitter @aimi_jabar |
Makanan pendamping asi yang terbaik memang berawal dari rumah yang mencakup 4bintang di setiap porsi makannya, yang terdiri dari: karbohidrat, protein hewani, protein nabati dan sayur/buah.
Dan yang tidak kalah baiknya adalah pemberian mpasi yang tepat pada usianya, 6 bulan - tidak kurang dan tidak lebih.
Stop MPASI dini, ya. Kecuali jika terdapat indikasi medis seperti BB bayi yg susah naik dan tidak sesuai dengan usia dan panjang badannya.
Dan yang tidak kalah baiknya adalah pemberian mpasi yang tepat pada usianya, 6 bulan - tidak kurang dan tidak lebih.
Stop MPASI dini, ya. Kecuali jika terdapat indikasi medis seperti BB bayi yg susah naik dan tidak sesuai dengan usia dan panjang badannya.
Tidak ada komentar
Welcome to my second home, dan terima kasih sudah mampir ke rumah.