Ketika anak maupun orang dewasa mengalami demam, artinya tubuh sedang mengalami infeksi sehingga timbullah demam sebagai senjata untuk membasmi virus atau bakteri yang menginfeksi tubuh.
Demam bukanlah suatu penyakit, melainkan sebuah gejala akan suatu penyakit. Dikatakan demam jika suhu tubuh mencapai di atas 38'c. Demam merupakan reaksi tubuh yang menandakan bahwa terdapat infeksi pada tubuh, baik infeksi virus maupun bakteri.
Demam adalah senjata untuk membasmi virus atau bakteri, ketika demam sebaiknya jangan terburu-buru untuk menurunkannya, karena semakin berusaha diturunkan dengan obat maka akan semakin lama pemulihannya. Semakin tinggi suhu tubuh maka semakin cepat virus atau bakteri terbunuh sehingga suhu tubuh pun akan semakin cepat turun.
Kadang kala, bagi beberapa orang, demam pada anak merupakan gejala yang menakutkan sehingga pertolongan pertama pun dengan langsung meminumkan obat antipiretik. Karena bagi sebagian orang, membiarkan demam pada anak akan mengakibatkan kejang demam pada anak. Padahal, kejang demam terjadi jika memang terdapat bakat kejang sebelumnya.
Kejang demam juga bukan hanya terjadi di suhu yang tinggi, ketika anak yang memiliki bakat kejang demam, di suhu yang belum mencapai 39 pun bisa jadi mengalami kejang. Karena faktanya, jika memiliki bakat kejang demam, pemberian obat penurun panas pun tidak mencegah terjadinya kejang demam.
Penanganan yang tepat ketika demam pada anak yang tidak memilki bakat kejang demam sebenarnya cukup mudah. Selama anak tidak rewel walau di suhu panas tubuh mencapai 40'c , cukup observasi suhunya, membuat anak nyaman serta jaga asupan cairan agar tidak dehidrasi, ini yang lebih penting.
Tapi faktanya, banyak juga yang melakukan langkah yang tidak tepat ketika anak demam.
Inilah 4 langkah tidak tepat yang umum dilakukan ketika anak demam:
1. Segera menurunkan suhunya dengan obat antipiretik
Ini yang paling sering dilakukan. Padahal, obat penurun demam digunakan jika benar-benar diperlukan, seperti anak menjadi rewel. Ya, obat penurun demam semata-mata diminumkan hanya jika anak rewel karena suhu tubuhnya yang tinggi. Ketika anak demam dan tidak rewel, maka obat demam tidak diperlukan.
2. Memakaikan baju tebal agar berkeringat supaya demam cepat turun.
Memang, memakaikan pakaian super tebal dapat membuat berkeringat tapi tidak membuat suhu tubuh menurun. Karena suhu tubuh terperangkap di lapisan yang tebal sehingga sulit menguap yang akhirnya demam tidak kunjung turun.
Memakaikan pakaian tebal diperlukan ketika demam disertai dengan menggigil. Jika tidak disertai menggigil, sebaiknya pakaikan pakaian yang tipis agar suhu tubuh menguap sehingga demam cepat turun. Mekanisme kehilangan panas tubuh ini disebut juga sebagai konveksi
3. Dilarang mandi
Dilarang mandi jika menggunakan air biasa atau dingin karena akan menyebabkan suhu tubuh semakin tinggi. Mandi atau berendam dengan air hangat sangat dianjurkan karena dapat menurunkan suhu tubuh.
4. Membangunkan anak ketika tidur untuk diminumkan obat.
Seperti penjelasan di atas, bahwa ketika anak demam dan tidak rewel, maka obat penurun panas tidak diperlukan. Apalagi jika harus membangunkan anak yang sedang tidur hanya untuk diminumkan obat. Padahal, istirahatnya lebih dibutuhkan daripada diminumkan obat.
Lalu, apa penanganan yang tepat ketika anak demam?
1. Observasi suhu
Ketika suhu tubuh anak teraba meningkat, pantau suhu tubuhnya minimal 4 jam sekali serta catat tiap kenaikan derajat selciusnya. Untuk apa? Agar ketika harus dilarikan ke pelayanan kesehatan, memudahkan dokter yang menangani untuk mendiagnosanya sehingga penanganan yang cepat dan tepat pun dapat segera diberi.
2. Jaga asupan cairan
Bagi bayi usia di bawah 6 bulan, susui lebih sering agar bayi tidak dehidrasi. Karena dehidrasi adalah suatu kondisi yang paling dikhawatirkan ketika demam.
Bagi bayi usia di atas 6 bulan, dapat ditambah pemberian air putih atau cairan lainnya.
3. Mengompres atau memandikannya dengan air hangat
Salah satu cara untuk menurunkan suhu panas tubuh adalah dengan mengompres air hangat di lipatan-lipatan tubuh atau bisa juga memandikannya dengan air hangat. Bagi beberapa orang, mengompres atau berendam air hangat, selain membuat nyaman juga efektik untuk menurunkan suhu panas tubuh.
4. Skin to skin dengan menggunakan metode kangguru
Selain mengompres, skin to skin dengan cara memeluk anak tanpa memakai baju baik ibu/ayah dan anaknya juga efektif untuk menurunkan suhu panas tubuh anak. Karena skin to skin termasuk sebagai konduksi, yaitu salah satu mekanisme tubuh kehilangan panas.
Jadi, kapan harus dibawa ke dokter?
1. Jika anak rewel terus menerus, lesu dan tidak berdaya.
2. Jika anak tidak mau minum atau menyusu
3. Jika demam lebih dari 3 hari tanpa disertai gejala lain seperti batuk, pilek atau sakit tenggorokan.
Baca juga: Mengatasi pilek pada bayi
Referensi:
https://www.facebook.com/arifianto.apin
kalau aanak demam aku sering takut, krn anakku jarang rewel walau sakit, jd pernah samapi ke rumah sakit. jd aku seringnya kalau demam ya langusng diminumin obat, apalagi kalau anak sdh sekolah
BalasHapussip deh. nice sharing :)
BalasHapuswaduh berarti yang aku lakuin ke anakku salah pas banget dia demam kemarin, thanks for sharing mba ^^
BalasHapuspantes kalo demam tuh sering dikasih selimut, ternyata biar cepet turun panasya ya, mba. thanks infonya, mb icha
BalasHapusYUP, BENER BANGET MBAK. banyak ortu yang salah dengan penanganan anak saat demam. yang paling sering adalah mengompres dingin. padahal dari segi fisiologis tubuh, suhu yang tinggi, kalau dikompress dingin maka dia akan diserap kembali oleh tubuh. pas enggak dikompress lagi, naik lagi suhunya.
BalasHapusNambah ilmu lageeee, tengkiu sharenya ya mbaakk,
BalasHapusTerima kasih sudah berbagi mba. Aku kalau anak demam biasaya melakukan skin to skin mba
BalasHapusSaat demam, anakku pake kaos singlet dan popok aja. Ini gpp kan? Ga malah masuk angin?
BalasHapuspernah anak demam..dan menggigil saat tidur..suhunya 39 lebih.. terpaksa saya bangunkan minum obat..
BalasHapusoh jd mandi gpp asal pake air hangat y mba? biasanya sy cuma berani diusap-usap/lap pake air hangat aja
BalasHapus