Bumi bukan lah warisan dari nenek moyang kita, melainkan kita meminjamnya dari anak cucu kita - Unknown
Agree? Kalau saya sih, yes!
Suatu hari, saya pernah lihat reklame di jalanan salah satu kota besar yang isi tulisannya kurang lebih gini "gunakanlah air bersih secukupnya untuk anak cucu kita kelak"
Semenjak saat itu, saya jadi manusia yang suka ngirit-ngirit air bersih. Lebih tepatnya sih berusaha menggunakan air secukupnya.
Salah satu upaya saya menggunakan air secukupnya adalah saya selalu nampung air hujan. Buat apa? Buat saya gunakan nanti untuk bersih-bersih teras rumah yang pasti kotor pasca hujan.
Saya nampung air bisa sampe 2-3 ember tiap kali hujan. Selain untuk bersih-bersih pasca hujan, sisanya ya disimpan untuk dipake buat bersih-bersih rumah beberapa hari ke depan.
Kenapa sih saya ngelakuin kaya gitu? Karena dulu saya pernah merasakan hari-hari dengan minimnya air bersih karena pompa air yang rusak. Dan rasanya serba susah banget. Mau apa-apa harus diirit-irit biar cadangan air ga cepet habis.
Padahal ga sampe seminggu harus berusaha irit air tapi semuanya jadi serba susah. Ga bisa ngebayangin sih kalau harus merasakan krisis air karena kekeringan seperti yang sering dialami saudara-saudara kita di pelosok-pelosok negeri.
Air memang sudah menjadi kebutuhan sehari-hari semua orang. Ah, apalah kita tanpa air bersih.
Dengan menggunakan air bersih secukupnya dari sekarang, di masa yang akan datang nanti, anak cucu kita tetap bisa merasakan manfaat air bersih untuk kebutuhan sehari-hari mereka.
Nah, ceritanya pada tanggal 11 desember kemarin saya menghadiri undangan Event Sustainability Day yang diselenggarakan oleh Yayasan Unilever Indonesia.
Dalam rangka ulang tahun Yayasan Unilever Indonesia yang ke 17 tahun, YUI mengadakan acara Unilever Sustainability Day ini yang bertema "Better Bussiness, Better World".
Sederhana nya yang dimaksud dari Sustainability day adalah gerakan menjaga apa yang kita miliki sekarang agar berkelanjutan demi kepentingan generasi di masa yang akan datang.
Fyi, Yayasan Unilever Indonesia adalah sarana utama dalam mengimplementasikan program Unilever Sustainable Living Plan di Indonesia.
Tujuannya adalah untuk mencari dan memberdayakan potensi masyarakat, memberikan nilai tambah bagi masyarakat, menyatukan kekuatan dengan mitra-mitranya, dan bertindak sebagai katalis untuk pembentukan kemitraan.
Program-program Sustainable Living Plan Yayasan Unilever Indonesia mencakup tiga pilar penting, yaitu :
🌱Pilar Kesehatan, kesejahteraan dan nutrisi yang bertujuan untuk Indonesia sehat
🌱Pilar Peningkatan Taraf Hidup untuk Indonesia Sejahtera
🌱 Pilar Lingkungan untuk Indonesia Hijau
Ketiganya merupakan program-program berkelanjutan yang berperan penting dalam memberdayakan semua aspek masyarakat Indonesia.
Ketiga pilar tersebut mencakup beberapa program inti.
🌷Pilar Indonesia sehat terdiri dari program :
- Sekolah sehat
- Pasar sehat berdaya
- Masyarakat sehat
🌷 Pilar Indonesia Sejahtera terdiri dari program :
- Memberdayakan petani kedelai hitam
- Mengembangkan benih unggul baru
- Memberdayakan petani perempuan
- Mengembangkan manisnya gula kelapa
🌷 Pilar Indonesia Hijau terdiri dari program :
- Hijau dan bersih
- Menabung manfaat
- Revolusi mental melalui bank sampah.
Tujuannya adalah untuk mencari dan memberdayakan potensi masyarakat, memberikan nilai tambah bagi masyarakat, menyatukan kekuatan dengan mitra-mitranya, dan bertindak sebagai katalis untuk pembentukan kemitraan.
Program-program Sustainable Living Plan Yayasan Unilever Indonesia mencakup tiga pilar penting, yaitu :
🌱Pilar Kesehatan, kesejahteraan dan nutrisi yang bertujuan untuk Indonesia sehat
🌱Pilar Peningkatan Taraf Hidup untuk Indonesia Sejahtera
🌱 Pilar Lingkungan untuk Indonesia Hijau
Ketiganya merupakan program-program berkelanjutan yang berperan penting dalam memberdayakan semua aspek masyarakat Indonesia.
Ketiga pilar tersebut mencakup beberapa program inti.
🌷Pilar Indonesia sehat terdiri dari program :
- Sekolah sehat
- Pasar sehat berdaya
- Masyarakat sehat
🌷 Pilar Indonesia Sejahtera terdiri dari program :
- Memberdayakan petani kedelai hitam
- Mengembangkan benih unggul baru
- Memberdayakan petani perempuan
- Mengembangkan manisnya gula kelapa
🌷 Pilar Indonesia Hijau terdiri dari program :
- Hijau dan bersih
- Menabung manfaat
- Revolusi mental melalui bank sampah.
Salah satu program dari pilar Indonesia hijau adalah adanya program bank sampah.
Program ini bertujuan agar Indonesia bisa mengurangi produksi sampah yang saat ini kondisinya sudah darurat sekali.
Setiap harinya, Jakarta menghasilkan sampah sebanyak 7000 ton. Bagaimana dengan Indonesia yang terdiri dari banyak kota? Bisa dibayangkan, berapa juta ton sampah yang akan dihasilkan setiap hari nya.
Untuk itu lah, program bank sampah ini diharapkan bisa mengurangi produksi sampah.
Sampah-sampah yang terkumpul dari bank sampah akan diolah menjadi barang-barang yang bisa dimanfaatkan. Dan dengan gerakan program bank sampah ini, bisa mengubah paradigma masyarakat tentang pengelolaan sampah kota dari "Kumpulkan, ambil dan buang" menjadi 3R: Reduce (kurangi), Rause (gunakan lagi), Recycle ( daur ulang).
Keuntungan lain dari program bank sampah ini, selain dapat mengurangi sampah juga dapat membantu perekonomian para masyarakat sekitar yang dapat ditarik tunai melalui bank tersebut.
Btw, pasti produk-produk seperti Lifebouy, Dove, Sunlight, Pepsodent, Domestos, Kecap bango, Rexona, molto, rinso, dll udah ga asing di telinga kita.
Produk-produk tersebut adalah produk-produk dari unilever yang bekas kemasan plastiknya bisa digunakan maupun di-daur ulang.
Salah satu contoh limbah plastik bekas produk dari unilever yang bisa digunakan adalah seperti tas ini.
Ada yang tahu tas ini terbuat dari apa? Yes, sampah plastik dari sabun Lux!
Kece bukan?
Pembuatan tas ini merupakan program yang dikembangkan oleh Yayasan Unilever Indonesia yang dinamakan dengan program Trashion : From Waste to Style.
Trashion sendiri diambil dari kata Trash (sampah kering) dan Fashion. Program ini resmi diperkenalkan oleh YUI pada tahun 2008.
Oh, iya, di acara kemarin, turut hadir para Inspiring speaker yang sangat-sangat peduli akan program sustainable.
Salah satu inspiring speaker yang menginspirasi saya adalah mba Helga Angelina owner dari Burgreens.
Burgreens adalah snack sehat yang terbuat dari sayur-sayuran organik tanpa ada tambahan telur, susu, dan tepung.
Usaha Burgreens nya ini menggunakan sayuran organik dari petani lokal sehingga petani mendapatkan harga yang layak atas usahanya.
"Dengan memilih dan rutin mengkonsumsi sayuran sesuai yang dianjurkan WHO, sama saja kita menghemat air. Karena untuk membuat beef dalam satu burger, setidaknya bisa menghabiskan air yang bisa digunakan untuk mandi satu bulan" ucap mba Helga.
Last, seperti quote di atas, bahwa bumi adalah pinjaman dari anak cucu kita. Karena berstatus pinjaman, maka kita wajib menjaga bumi ini untuk dikembalikan kemudian kepada anak cucu kita.
Mari jaga bumi kita dengan melakukan gerakan program sustainable. Sama-sama kita melakukan hal-hal kecil yang bermanfaat dan berdampak besar untuk kedepannya nanti.
Seperti yang dikatakan ibu Marie Elka Pangestu selaku Profesor Ekonomi International di FEUI bahwa melakukan gerakan kecil tersebut tidak bisa dilakukan oleh sendiri.
Program ini bertujuan agar Indonesia bisa mengurangi produksi sampah yang saat ini kondisinya sudah darurat sekali.
Setiap harinya, Jakarta menghasilkan sampah sebanyak 7000 ton. Bagaimana dengan Indonesia yang terdiri dari banyak kota? Bisa dibayangkan, berapa juta ton sampah yang akan dihasilkan setiap hari nya.
Untuk itu lah, program bank sampah ini diharapkan bisa mengurangi produksi sampah.
Sampah-sampah yang terkumpul dari bank sampah akan diolah menjadi barang-barang yang bisa dimanfaatkan. Dan dengan gerakan program bank sampah ini, bisa mengubah paradigma masyarakat tentang pengelolaan sampah kota dari "Kumpulkan, ambil dan buang" menjadi 3R: Reduce (kurangi), Rause (gunakan lagi), Recycle ( daur ulang).
Keuntungan lain dari program bank sampah ini, selain dapat mengurangi sampah juga dapat membantu perekonomian para masyarakat sekitar yang dapat ditarik tunai melalui bank tersebut.
Btw, pasti produk-produk seperti Lifebouy, Dove, Sunlight, Pepsodent, Domestos, Kecap bango, Rexona, molto, rinso, dll udah ga asing di telinga kita.
Produk-produk tersebut adalah produk-produk dari unilever yang bekas kemasan plastiknya bisa digunakan maupun di-daur ulang.
Salah satu contoh limbah plastik bekas produk dari unilever yang bisa digunakan adalah seperti tas ini.
Ada yang tahu tas ini terbuat dari apa? Yes, sampah plastik dari sabun Lux!
Kece bukan?
Pembuatan tas ini merupakan program yang dikembangkan oleh Yayasan Unilever Indonesia yang dinamakan dengan program Trashion : From Waste to Style.
Trashion sendiri diambil dari kata Trash (sampah kering) dan Fashion. Program ini resmi diperkenalkan oleh YUI pada tahun 2008.
Oh, iya, di acara kemarin, turut hadir para Inspiring speaker yang sangat-sangat peduli akan program sustainable.
Salah satu inspiring speaker yang menginspirasi saya adalah mba Helga Angelina owner dari Burgreens.
Burgreens adalah snack sehat yang terbuat dari sayur-sayuran organik tanpa ada tambahan telur, susu, dan tepung.
Usaha Burgreens nya ini menggunakan sayuran organik dari petani lokal sehingga petani mendapatkan harga yang layak atas usahanya.
"Dengan memilih dan rutin mengkonsumsi sayuran sesuai yang dianjurkan WHO, sama saja kita menghemat air. Karena untuk membuat beef dalam satu burger, setidaknya bisa menghabiskan air yang bisa digunakan untuk mandi satu bulan" ucap mba Helga.
Last, seperti quote di atas, bahwa bumi adalah pinjaman dari anak cucu kita. Karena berstatus pinjaman, maka kita wajib menjaga bumi ini untuk dikembalikan kemudian kepada anak cucu kita.
Mari jaga bumi kita dengan melakukan gerakan program sustainable. Sama-sama kita melakukan hal-hal kecil yang bermanfaat dan berdampak besar untuk kedepannya nanti.
Seperti yang dikatakan ibu Marie Elka Pangestu selaku Profesor Ekonomi International di FEUI bahwa melakukan gerakan kecil tersebut tidak bisa dilakukan oleh sendiri.
Menjaga lingkungan, termasukk hemat sir, harus dilakukan dan dijaga. Agar kelak anak cucu kita juga bisa menikmati air bersih ^^
BalasHapusIya, mba. Biar mereka bisa hidup enak seperti yg kita rasakan sekarang.
HapusDi lingkungan tempat tinggal saya sekarang ini juga digalakkan program bank sampah oleh Unilever, alamatnya banyak memberikan manfaat disamping bisa mendapatkan uang dari sampah juga membuat lingkungan lebih bersih
BalasHapusPengen deh di daerah tempat tinggal saya ada program bank sampah kaya gini. Kalau mau ke pasar, tumpukan sampah udah mau jadi gunung sampah karena dibuang sembarangan dan ga ada yg urus.
HapusTasnya sangat kreatif yang menggunakan bahan-bahan bekas, keren inspiratif menyelamatkan bumi
BalasHapusIya, mba. Biar saatnya dikembalikan ke anak cucu kita, bumi ini masih layak dihuni.
HapusKeren ya program program suistanabilty nya yayasan unilever. Semoga bisa terus berkembang dan manfaatnya terus meluas
BalasHapusAmin, mudah2an terus memberi manfaat untuk kita dan anak cucu kita kelak ya, mba.
HapusTasnya kece ya.. Gak nyangka kalo terbuat dari kemasan bekas sabun cair..
BalasHapusDari jauh mah ga keliatan dari bekas plastik sabun ya, mba.
HapusKreatif banget yaa, emang benar kadang kegiatan begini ga bisa sendiri, harus barengan. Btw tasnya lucu, hand made tuh punya nilai tersendiri ya.
BalasHapusIya, mba. Semua masyarakat harus ikut gerak biar dampaknya berasa.
HapusKeren Unilever. Btw di Jakarta ada organisasi swasta namanya Shine suka ngajarin ortu, anak,pendidik jg buat ngerjakan sustainability dlm berbagai bidang. Semoga saja kapan2 bisa kerja sama dengan Unilever....
BalasHapusWih, keren mba ada organisasi swasta yg sangat aware sama lingkungan.
HapusAmin, mba. Mudah2an bisa kerja sama.
Program dan ajakan yg bagus, smoga bnyak yg terinspirasi utk menjaga bumi ya
BalasHapusIya, mba. Mudah2an tetep berlanjut programnya
HapusTasnya cantik banget itu mbak. Beneran gak kelihatan kalau terbuat dari barang bekas.
BalasHapusHehe, iya mba. Makanya kadang saya pake keluar 😁
Hapus